Diposting oleh Unknown



Ku Temukan Penggantinya
Pagi hari yang cerah ini, seperti biasa aku berangkat ke sekolah dengan pakaian putih biru ku dan dengan di antarkan oleh ayah ku. Aku sekarang SMP kelas VII, kelas kami berada di paling pojok sekolah, sehingga kelas kami adalah kelas yang paling ribut, kami juga sering kena hukum karena kenakalan kami. Tapi meskipun begitu, kami tidak pernah bertengkar atau berkelahi.
Suatu hari, saat aku akan pergi kekantin, aku tak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki yang ternyata adalah kakak kelas ku sendiri. Aku marah-marah padanya karena dia juga menumpahkan air minumnya di sepatuku saat kami bertabrakan. Dia meminta maaf kepadaku dengan terlihat lesung pipinya yang manis itu, tapi aku tetap saja marah dan langsung pergi meninggalkannya.
Hari demi hari tlah berlalu, aku sering sekali bertemu dengan cowok berlesung pipi itu, yang tak lain namanya adalah Fendi dan tak ku sangka, hari demi hari itulah aku mulai menyukainya. Entah dari mana perasaan ini muncul, tapi aku merasa ini adalah cinta monyet di usiaku sekarang ini dan aku menganggap dia sebagai penyemangatku untuk belajar. Aku hanya akan memendam perasaan ini, karena dia ternyata berpacaran dengan sahabatku sendiri.
Setiap pulang sekolah, aku sering sekali diantar pulang oleh Fendi dan itupun atas permintaan sahabatku/pacarnya Fendi sendiri, karena dia tak ingin melihatku jalan kaki. Pacarnya tidak tahu kalau aku menyukai Fendi, namun aku tak bermaksud untuk mengambil Fendi darinya, aku akan berusaha untuk menghilangkan perasaan ini untuknya.
Beberapa bulan kemudian, aku mendengar bahwa Fendi dan sahabatku tlah putus, entah karena apa, aku pun tak tahu karena sahabatku pun tidak pernah cerita tentang masalahnya dengan Fendi. Tapi anehnya sahabatku terlihat biasa-biasa saja setelah putus dengan Fendi.
Saat jam istirahat, sahabatku berkata padaku kalau dia sudah tidak ada perasaan sedikit pun dengan Fendi begitupun sebaliknya, mereka sepakat untuk menjadi teman saja dan ternyata sahabatku pun tahu kalau aku menyukai Fendi. Aku sangat terkejut, aku pikir dia akan marah setelah mengetahuinya. Namun ternyata dia malah menyuruhku untuk mendekati Fendi, tapi aku menolaknya karena aku takut ini hanyalah perasaan yang sementara. Aku hanya bisa berharap dia akan menyukaiku kelak.
*** 3 TAHUN KEMUDIAN ***
Tak terasa kini aku sudah SMA kelas X, tidak memakai putih biru lagi melainkan putih abu-abu. Aku berpisah dengan sahabat ku, karena kami berbeda sekolah jadi kami pun sekarang jarang sekali bertemu dan sekarang aku pun satu sekolah dengan Fendi. Aku tak menyangka selama 3 tahun ini, perasaan ku tidak pernah berubah untuk Fendi, meskipun aku pacaran dengan orang lain, tetap saja perasaan ku tidak pernah berubah untuknya.
Di SMA inilah aku mulai dekat dengan Fendi. Aku merasa dia juga menyukaiku karena sekarang dia sangat perhatian padaku. Hatiku sangat senang ketika ada disisinya, ketika aku melihat senyuman dilesung pipinya itu dan aku merasa seperti orang yang paling bahagia di dunia ini. Aku sering sekali di traktir olehnya, namun aku tak pernah menampakkan raut wajahku yang terlihat menyukainya, aku hanya seperti menganggapnya sebagai sahabat dekat ku.
Pada malam hari ulang tahunnya, aku di ajak olehnya jalan-jalan. Dan malam itu juga, aku beranikan diri untuk mengungkapkan isi hatiku padanya. Sebenarnya sih malu, karena aku seorang perempuan tapi apa salahnya? Yah, bisa di bilang ini hal ternekat yang pernah aku lakukan. Aku berkata padanya bahwa aku menyukainya, aku berkata sudah 3 tahun ini aku suka padanya, disaat dia menabrakku, disaat dia tersenyum padaku, disaat dia perhatian pada ku dan disaat itulah aku menyukainya, aku berkata padanya bahwa dia adalah cinta pertama ku dan aku juga berkata bahwa aku tak pernah mencintai orang dengan waktu selama ini dan meskipun aku pacaran dengan siapa pun, aku tetap mencintainya.
Fendi pun menjawab perkataan ku “Rasti, kenapa kamu bisa suka sama aku? Aku gak pantas buat kamu, kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku. Kamu cantik, baik, pintar, rajin, sedangkan aku? Aku nakal Rasti, aku bodoh, aku enggak mau jika nantinya aku menyakiti kamu. Aku gak mau lihat kamu sedih”. Seketika itu, raut wajahku sedih mendengar perkataannya dan sekali lagi ku berkata “Fendi.. tapi aku bener-bener suka sama kamu”. “Ras, aku yakin kamu bisa melupakan aku dan aku yakin kelak kamu akan mendapatkan seseorang yang benar-benar tulus menyayangimu”, ucap Fendi lagi.
Aku hanya menangis mendengarkan kata-katanya, aku tak bisa menahan air mataku ini keluar. Perlahan, Fendi mengusap air mataku, dan berkata “Rasti, jangan menangis karena aku, aku tak ingin melihatmu menangis karena ku, tersenyumlah.. aku yakin kamu akan lebih bahagia bersama orang lain daripada bersama ku”. Setelah itu, ia pun mengantarkanku pulang kerumah.
Beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu, aku sudah jarang sekali berkomunikasi dengannya, nomernya pun tidak aktif, sepertinya dia mulai menjauhi ku agar aku segera melupakannya. Aku juga jarang bertemu dengannya di sekolah. Dia seperti menghilang dari kehidupan ku. Aku berusaha melupakannya, aku juga mencoba untuk pacaran dengan orang lain, tapi perasaan ku tetap tidak bisa hilang untuknya. Begitu susah melupakan cinta pertama.
*** 2 TAHUN KEMUDIAN ***
Kini aku sudah kelas XII, perasaan ku sedikit demi sedikit mulai hilang untuknya. Meskipun awalnya susah, tapi akhirnya aku bisa juga melupakannya. Sekarang aku memang benar-benar tidak pernah bertemu dengannya, dia hilang, seperti lenyap di telan bumi. Aku sudah memulai kehidupan ku yang baru, melupakan kenangan masa lalu dan selalu bahagia dan ceria bersama dengan teman-teman ku.
Dan disinilah aku menemukan seseorang yang begitu baik. Dia baik, sopan dan yang terpenting adalah dia rajin shalat. Yah meskipun dia lebih muda daripada aku, tapi aku yakin dia benar-benar mencintaiku. Terkadang kami masih sering bertengkar karena masalah yang sepele, mungkin karena kami juga belum cukup dewasa untuk menghadapi berbagai masalah. Tapi aku yakin di setiap masalah itu, tidak akan pernah membuat kami berpisah.
Aku akan berusaha untuk memahami, mengerti dan menerimanya apa adanya, meskipun awalnya susah, aku yakin pasti aku bisa. Tidak ada hubungan yang tidak pernah mengalami masalah, masalah pasti akan selalu ada. Dan aku takkan membiarkan masalah itu membuat ku berpisah dengannya.
Meskipun sering sakit hati karena sering bertengkar, aku akan kuat dan sabar karena aku menyayanginya. Dan benar apa kata Fendi, aku pasti akan mendapatkan penggantinya, walau butuh waktu yang lama. Semoga ini yang terbaik dan semoga di saat ku berpisah karena akan kuliah nanti, tidak akan memisahkan hubungan kami ini.

# Selesai #

Diposting oleh Unknown

Hallo semua..
Lagi suntuk dan pengen baca cerpen? Pengen baca cerpen tentang cinta? Disinilah tempatnya. Kali ini, saya akan memposting sebuah cerpen kisah cinta para remaja, yang berjudul “Cinta Ku Stop di Kamu”. Langsung saja yuk kita baca cerpennya, cekiidoott.. J

Cinta ku Stop di Kamu
Hari ini adalah hari pertama ku turun sekolah setelah 1 bulan libur kenaikan kelas. Namaku Zahra, aku bersekolah di SMA Bunga Bangsa di Bandung. Kini aku sudah kelas XII dan tidak lama lagi aku akan lulus. Aku pergi ke sekolah di jemput oleh pacarku, namanya Andre. Kami sudah 2 bulan jadian dan dia juga orangnya sangat baik, meskipun terkadang sering marah padaku. Sesampainya di sekolah, aku bertemu dengan temanku yang bernama Nisa, kebetulan aku satu kelas dengan dia, jadi aku ke kelas bersama dia dan pergi meninggalkan Andre.
Saat di kelas, aku menemukan 2 tempat duduk yang belum di tempati, jadi aku duduk di tempat itu bersama dengan Nisa dan tempat duduk kami pun berada di belakang dan paling pojok dekat dengan dinding. Di kelas itu pun aku bertemu dengan teman-teman sekelas ku dulu waktu kelas XI, ada Bimo, Della, dan Rasti. Dan ternyata aku juga bertemu dengan 2 orang yang kini menjadi sahabatku, mereka adalah Angga dan Farhan. Tempat duduk kami sangat berdekatan, jadi setiap kali guru mengajar kami pun sering ribut sendiri.
***
Hari demi hari telah berlalu, kami ber-7 pun semakin akrab dan sering jalan-jalan bersama. Dan seiring berjalannya waktu itu, kami pun membentuk sebuah geng yang bernama The Rainbow yang artinya pelangi. Kami memilih nama geng itu karena warna pelangi ada 7, seperti kami yang bersahabat ada 7 orang yang diantaranya adalah Bimo, Angga, Della, Rasti, Nisa, Farhan dan aku sendiri.
Karena sibuk dengan tugas dan juga geng baru ku itu, aku pun sering tidak memperhatikan Andre, dia sering marah-marah padaku karena aku terlalu sibuk dengan teman ku, apalagi di geng itu aku sering sekali dekat dengan Farhan sehingga Andre sering cemburu melihat kami berdua.
Aku sungguh tidak memperdulikannya lagi sekarang, bukannya aku tidak punya perasaan, namun karena ia sering marah dan tidak mengerti kondisi ku yang membuat ku sedikit bosan padanya. Kadang karena sangking marahnya, ia sering berkata kasar padaku. Aku sangat tak menyukai itu, karena maklum saja aku adalah anak yang sangat manja sehingga sedikit di kasarin pun perasaan ku bisa berubah drastis.
Pernah suatu kali, ia melarang ku dekat dengan Farhan dan juga melarangku menegurnya. Awalnya aku menuruti permintaannya, tapi karena aku merasa tidak enak terhadapnya dan karena dia adalah temanku, jadi aku menegurnya dan kembali bercanda bersamanya. Dan dari situlah ia benar-benar marah padaku.
Setiap hari selalu bertengkar, sampai-sampai kami tidak pernah teguran dan tidak pernah smsan. Terkadang dia juga sering dekat dengan mantan-mantannya seolah ingin balas dendam dengan ku, tapi entah mengapa perasaan cemburu ku padanya itu tidak ada sama sekali. Perasaan sayangku padanya sungguh benar-benar hilang di telan bumi.
Dan kini pun karena aku sering bersama dengan genk The Rainbow, perasaan sayangku muncul pada Farhan. Entah darimana  perasaan itu muncul, aku hanya merasa jantung ku selalu berdebar-debar sangat kencang saat ku dekat dengannya dan aku juga sangat cemburu jika dia dekat dengan orang yang pernah ia suka.
Hari demi hari itu lah perasaan ku terus tumbuh untuk Farhan, namun aku tak ingin memberitahu itu pada teman-temanku karena aku takut perasaan itu hanya sementara. Sahabatku Nisa pun sangat setuju jika aku berpacaran dengan Farhan karena Farhan memiliki karakter yang lembut, penyayang dan ramah, meskipun Farhan lebih muda dari ku.
Aku pun sering berfikir seperti itu, karena sifat Andre dan Farhan sangat berbeda jauh. Namun, aku sangat takut melukai perasaan Andre karena dia selalu berkata padaku kalau dia sangat mencintaiku. Aku tidak tega jika harus memutuskannya hanya demi Farhan. Dan akhirnya aku tetap bertahan untuknya meskipun terasa sedikit sakit.
***
Sore ini, kami melakukan kegiatan bersih-bersih di kelas. Saat aku sedang membersihkan kaca, tiba-tiba aku melihat Farhan dekat dengan Lia di depan kelas. Lia adalah orang yang pernah disukainya. Mereka sangat terlihat mesra dan mereka juga foto bersama.
Hatiku sangat sakit melihat mereka berdua, rasanya ingin ku banting semua benda yang ada di dekatku. Tapi aku menahannya, agar mereka semua tidak curiga. Saat kami pulang, aku sama sekali tidak menegur Farhan, dia berbicara pun aku tidak memperdulikannya. Sebenarnya aku ingin berbicara dengannya, tapi hatiku sungguh masih terasa sakit.
Sesampainya di rumah aku duduk-duduk di depan rumahku dan tidak lama kemudian Nisa datang kerumahku, ia mengajakku jalan-jalan. Aku pun ikut dengannya karena aku juga ingin melupakan rasa sakit hatiku agar aku bisa segera memaafkan Farhan. Ia mengajakku untuk kerumah Dino, teman sekelas kami juga, karena di sana juga ada Bimo, Della dan Rasti.
Namun, tak disangka dan tak di duga-duga, ternyata disana juga ada Angga dan Farhan. Aku mencoba untuk tidak terlihat marah di depan Farhan. Nisa bergabung dengan Della sedangkan aku bersama dengan Farhan. Farhan terus-terusan bertanya padaku ada apa dengan ku. Kenapa aku terlihat marah, dan lain sebagainya. Tapi aku hanya bilang tidak apa-apa. Namun, karena bertemu lagi dengan Farhan inilah, perasaan yang tadinya marah, kini tlah menghilang.
Saat malamnya, Farhan menyatakan cintanya padaku. Aku tau itu pasti akan terjadi, karena Farhan memang terlihat menyukai ku. Di situlah aku mulai bingung, karena status ku saat ini masih berpacaran dengan Andre. Namun, Farhan tidak memaksa ku untuk menyukainya, dia hanya tidak ingin memendam perasaannya.
**Beberapa Minggu kemudian**
Malam ini aku merasa kesepian, tak ada teman yang bisa ku ajak curhat ataupun bercanda. Lalu ku putuskan untuk pergi kerumah Della. Bersama dengan Della, aku ceritakan semua keluh kesah yang ada di hatiku, aku bilang padanya kalau aku mulai mencintai Farhan dan ingin segera putus dengan Andre. Dan Della pun memberi saran agar malam ini juga, aku memutuskan hubungan ku dengan Andre, karena jika aku tetap bertahan berpacaran dengan Andre, bukan cuma Farhan yang sakit hati melihatku dengan Andre, tapi aku dan Andre pun merasakan sakit. Aku pun setuju dan segera sms Andre.
Tiba-tiba Andre pun menelfon ku, dia trus meminta maaf padaku dan memohon agar aku mau memaafkan dan kembali padanya. Tapi, keputusan ku sudah sangat bulat, aku tetap tak ingin kembali bersamanya lagi. Karena aku memang sudah tidak merasa bahagia dan tak merasakan cinta saat bersamanya.
Aku merasa sangat tak enak melakukan ini padanya, karena aku tidak tega menyakiti perasaan orang, tapi harus bagaimana lagi? Cinta ku memang hanya ada untuk Farhan dan sekuat apapun pun aku berusaha menjauhi atau melupakan Farhan, hatiku tetaplah untuk Farhan.
***
Hari demi hari pun tlah berlalu, sudah 3 minggu lebih aku putus dengan Andre, hubungan kami sudah tidak begitu baik, seperti bermusuhan, tidak pernah berteguran karena mungkin dia  masih sangat marah padaku. Dan semakin hari pula aku semakin dekat dengan Farhan. Perasaan ku juga trus tumbuh untuknya, begitupun dengan dia.
Suatu hari, kami datang lagi ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan bersih-bersih di kelas. Geng The Rainbow semuanya datang, selain bersih-bersih pun kami juga bermain-main dan bercanda. Saat sudah selesai mengerjakan pekerjaan kami, kami pun segera pulang.
Namun di saat akan pulang, Farhan memegang tangan ku dan ingin menjadikan aku sebagai pacarnya. Aku sangat senang dan langsung menerimanya. Lalu, ia mencium tangan ku. Sungguh romantis sekali, tak pernah aku diperlakukan seromantis ini oleh cowok.
Dan akhirnya pada hari ini, aku resmi berpacaran dengan Farhan. Aku sangat bahagia bisa selalu ada di sisinya. Aku berharap dialah pendamping hidupku kelak. Dan cinta ku akan stop di kamu Farhan J
(Zahra & Farhan)

Terima kasiih sudah mau mampir di blog saya, semoga cerpennya bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi buat kalian. J

See you..

Diposting oleh Unknown


Hallo semua,,
Apa kabar? Lagi suntuk? Bosan? Atau lagi butuh hiburan dengan membaca cerpen? Baca aja nih di blog ku, update terbaru tentang sebuah kisah cinta yang mengharukan. Pasti pada penasaran kan, langsung saja yuk kita baca cerpen yang berjudul Cinta Terlarang ^_^
Cinta Terlarang
Bila ada anak kembar lahir berpasangan itu berarti mereka adalah pasangan yang di takdirkan Tuhan sejak lahir tapi mereka di kutuk tidak bisa bersama karena sedarah.
“Mars, sudah kakak bilang jangan tidur di kasur kakak, kamu kan punya kasur sendiri!” Venus mengguncang bahu adiknya (saudara kembarnya) itu, Mars hanya menggeliat dan tiba-tiba ia menarik lengan Venus sehingga gadis itu jatuh keatasnya “Mars lepaskan!” Venus meronta dari dekapan adiknya, tapi Mars tetap tak bergeming, mereka terdiam.
Sesaat kemudian, Mars membuka mata dan melepaskan Venus, “jantung kakak berdebar keras sekali, aku jadi takut” godanya, Venus memukul kepala adiknya dengan pelan “Huhh.. kamu ini ya, senang sekali menggoda kakak”.
“Habis aku senang, melihat wajah kakak yang memerah.” Venus memegang pipinya, ia membalikkan badan. “keluar dari kamarku Mars, kakak mau ganti baju dan ingat lain kali kamu tidak boleh sembarangan lagi masuk kamar kakak.” Venus berbicara dengan tegas, Mars terpekur memandangi lantai, “Aku tidak suka ibu memisahkan kamar kita, bukankah sejak sebelum lahir kita juga sudah ada di ruangan yang sama, aku tidak terbiasa bila tidak ada kakak disisiku”. “Sudahlah Mars, aku malah senang tidak sekamar lagi denganmu, karena sekarang aku bisa tidur nyenyak tanpa harus mendengar kamu mendengkur”.
“Huuhh kakak payah” Mars melangkahkan kakinya keluar dari kamar Venus. Sepeninggalan Mars, Venus masih memegang dadany, jantungnya masih berdebar keras, hal itu selalu terjadi bila ia bersentuhan dengan Mars, entah mengapa, Venus sangat takut dengan perasaan ini, ia takut jatuh cinta pada Mars, dan bukankah cinta yang demikian itu terlarang...
***
“Selamat Ulang Tahun yang ke-17 Mars, Venus,” ucap orang tua mereka. Orang tua mereka memberikan kado di kotak berpita biru yang cantik, Mars membuka kadonya, ternyata hadiahnya adalah sepatu olahraga yang sudah lama diinginkannya, sedangkan kado Venus berisi gaun berwarna biru yang indah. “Sekarang tiup lilinnya dan ucapkan permohonan kalian,” ujar ibu mereka, Mars dan Venus menutup mata sesaat sebelum akhirnya meniup lilin kue ulang tahun mereka bersama-sama.
“Apa yang kakak pinta tadi?” bisik Mars pada Venus di perjalanan pulang dari restoran, orang tua mereka duduk di depan, sedangkan mereka ada di bangku belakang. “Itu rahasia,” ujar Venus pelan. “Kalau aku minta kepada Tuhan agar kita tidak dipisahkan selamanya, agar aku selalu disisi kakak dan juga agar kita sekamar lagi” Mars tersenyum, menatap mata Venus dalam-dalam, Venus menatap Mars dan berkata dalam hati “Aku malah meminta pada Tuhan supaya aku bisa melepasmu, aku takut Mars, semakin hari aku semakin menginginkanmu lebih, dan itu tidak boleh..”
***
Angin malam yang dingin membelai wajah Venus lembut, menerbangkanrambut panjang terurainya, ia masih berdiri di balkon kamarnya di lantai dua menatap bintang-bintang di langit. Sesaat kemudian, ia mendengar suara langkah-langkah kaki mendekatinya “Kakak aku buatkan jus apel kesukaan kakak” Mars menyodorkan gelas pada Venus yang segera diraihnya, mereka lalu bersama-sama berdiri berdampingan, mengobrol, sambil menatap langit malam.
“Lihatlah malam ini planet Mars dan Venus bercumbu” Mars merujuk ke langit, malam ini posisi planet Mars memang berdekatan dengan planet Venus, langit cerah sehingga semuanya tampak jelas menghiasi malam bersama kerlap kerlip bintang, tiba-tiba sebuah lagu mengalun memotong pembicaraan mereka, Mars meraih ponselnya, melirik nama yang tertera di layar sekilas, lalu mematikannya tapi sedetik kemudian lagu itu berdering lagi dan Mars tetap mematikanenya.
“Dari siapa, kenapa tidak diangkat?” tanya Venus. “Dari perempuan di sekolah yang mengejar-ngejarku,” Mars mendengus kesal, Venus mendelik “Siapa dia?” , “Alendra” jawab Mars. “Alendra,” gumam Venus, walaupun mereka tidak sekelas, Venus mengenal Alendra dia adalah perempuan target utama para laki-laki disekolah. “Kau bodoh, mengapa menghindarinya? Harusnya kau beruntung Alendra menyukaimu”. “Hahaha, aku memang populer disekolah, tidak seperti kakak yang sampai mau lulus sekolah pun tidak punya pacar”. “Memangnya kau tidak, hah?! Dengar ya Mars, kau tidak tahu saja, kalau aku juga punya oang yang ku suka,” Tawa Mars berhenti, ekspresi wajahnya berubah panik, ia memegang Venus “Siapa dia, katakan!” Venus bisa melihat kilat di mata Mars.
“Itu ra..rahasia” ujar Venus gugup, Mars melepaskannya, ia berbalik dan berjalan menuju pintu dan menutupnya keras-keras tanpa berkata apa-apa lagi. “Orang yang ku suka itu kau, andaikan kita tidak punya ikatan darah,” kaki Venus tidak bisa menahannya lagi, ia jatuh berlutut “Aku mencintaimu Mars,” Venus menangis pelan.
***
Sudah hampir sebulan sejak kejadian itu mereka jarang berbicara, sejak Venus menolak memberitahukan siapa yang disukainya. Pada Mars jarak orbit mereka semakin jauh dan mereka berusaha terbiasa berotasi dalam ritme masing-masing sampai suatu ketika matahari mempertemukan mereka lagi. “Ve, maaf ya aku tidak bisa bantu piket hari ini, kamu yakin tidak apa-apa sendirian?” ujar Bela teman sekelas Venus. “Tenang saja, kamu cepatlah pulang, katanya mau jenguk ibumu di rumah sakit,” ujar Venus.
Bela tersenyum sesaat sebelum meninggalkan Venus sendirian di kelas, ia lalu meraih sapu dan mulai membersihkan kelas, ia menatap langit yang mendung, Venus harus cepat kalau tidak ia akan terjebak hujan. Sementara itu di kelas sebelah masih berdiri berhadapan Mars dan Alendra, “Tolong terima aku Mars, aku cinta sama kamu sejak kelas satu dulu” Alendra memegang kedua tangan Mars meletakkannya di dada.
“Bisa kau dengar debaran jantungku? Aku ingin kau memilikiku Mars,” Mars menatap wajah wajah Alendra, ia menyentuh dagu gadis itu dan mencium keningnya, Alendra memejamkan mata dan Mars mencium keningnya dengan lembut tetapi tatapan Mars terpaku pada sepasang mata di balik bahu Alendra, sepasang mata milik Venus..
Venus berlari menelusuri lorong-lorong disekolah, ia memegang dadanya erat, ada rasa sakit yang tidak dapat terucapkan oleh kata-kata, Mars sudah memilih Alendra untuk mengorbit bersamanya, Venus harusnya bahagia, dengan begitu ia akan mudah melepaskannya, tapi mengapa rasanya sesakit ini. Venus membiarkan air hujan membasahinya, ia berjalan menjauhi gedung sekolah, air matanya tersamar oleh hujan. Venus memandang bayangannya sendiri di cermin, ia menyentuh wajahnya, betapa rautnya mirip dengan wajah Mars, mereka terpisahkan, seperti planet Mars dan Venus yang tidak dapat berdampingan karena ada bumi ditengah-tengah mereka.
Bumi adalah ikatan darah, bumi adalah Alendra yang efek rumah kacanya membuat permukaan Venus panas seperti neraka. Venus mengingat kembali lembara mitos yang dibacanya “Percayakah kalian bila ada anak kembar lahir berpasangan itu berarti mereka adalah pasangan yang ditakdirkan Tuhan sejak kahir tapi mereka dikutuk tidak bisa bersama karena mereka sedarah..”
“Aku tidak akan bertahan Mars” Venus berkata lirih, ia memandang pergelangan tangan kirinya, sedang tangan kanannya memegang benda tajam berkilauan, dengan satu gerakan cepat, Venus menyayat nadinya dan ia jatuh bersender di tamoat tidurnya, Venus mengangkat tangannya, ia memandang darah yang keluara dari nadinya terus menerus, seperti aliran sungai merah terasa hangat dan Venus tenggelam dalam aliran itu sampai ia melihat bintang-bintang mengajaknya terlelP.
***
“Ah, dimana aku sekarang? Mengapa semuanya terlihat hitam dan gelap dan aku tidak dapat bergerak” Venus berusaha menggerakkan tubuhnya tapi ia seperti terikat sesuatu yang sulit ia lepas. “kakak, kau sudah sadar?” Venus mendengar surara yang sangat dikenalnya, tapi ia tidak bisa melihat wajahnya, “Mars, itu kau, dimana ini?”. “Aku tidak akan membiarkan kakak menyakiti diri kakak, karena itu aku akan menyimpan kakak disini”. “Tidak Mars, kakak tidak suka disini, kakak takut gelap, Mars lepaskan kakak!!” Tapi Venus tidak mendengar suara apapun lagi, ia menangis dalam hening.
** 8 Tahun Kemudian **
“Akhirnya aku berhasil lari, maaf Mars tapi aku tidak ingin terkurung di tempat itu lagi, aku harus meninggalkanmu. Aku harus menemuinya, hanya dia yang bisa menyembunyikan aku dari Mars”, Venus berlari melewati lorong-lorong yang seperti tak ada ujungnya dan ia akhirnya melihat sosok itu, sosok yang bisa menyelamatkannya. “Dokter..dokter!” Venus terengah-engah menghampiri seorang pria berbaju putih di sepannya. “Dokter Adit, maaf saya tidak bisa menahannya, dia tiba-tiba lari begitu saja” ujar seorang perawat dibelakang Venus, Venus mendekati pria itu “Dokter.... tolong saya, Mars... mars diaa” Venus berkata tak beraturan. “Ssssttt...” pria itu meletakkan telunjuknya di bibir Venus , ia menatapnya lurus “Tidak apa-apa, Mars tidak akan mengganggumu, aku disini” ia memeluk Venus dan membelai rambutnya.
“Dokter, Mars pasti marah melihat dokter memelukku, ia tidak mau melepasku, dokter aku takut...” Venus menangis. Aku akan melindungimu” ujar pria itu, ia mengusap air matanya, mengecup keningnya, tiba-tiba kaki Venus lunglai, ia tidak bisa menopang tubuhnya dan pria itu menggendongnya tersenyum lembut, Venus memejamkan matanya, ia memeluknya dan merasa aman, mereka menjauh. Para perawat melihat mereka sampai hilang dari pandangan.
“Kasian pasien itu, sudah hampir 8 tahun sejak percobaan bunuh dirinya, dia sadar dengan depresi berat dan hidup dengan kebingungan, selalu merasa seolah-olah ada orang yang menyekapnya sampai sekarang”. “Iya suster Rani, tapi aku melihat dari dulu dokter Adit keliatan sayang dan perhatian banget sama pasien itu, sperti kekasih” , “Kekasih?! Sembarangan! Kamu memangnya belum tahu ya, dokter Mars Aditya itu adik kandungnya pasien itu, mereka kembar!”
*** Selesai ***

Thanks ya yang udah mau mampir di blog saya, semoga ceritanya bisa bermanfaat dan diambil sisi positifnya aja ya.. J

Masha And The Bear

Diposting oleh Unknown



Masha And The Bear

Kecil, menggemaskan, memiliki gigi kelinci, suka mengenakan kerudung pink, punya banyak teman binatang yang lucu, dan suka mengganggu sahabatnya si beruang. Sudah bisa ditebak siapakah ia? Yaps, ia adalah Masha dalam serial kartun Masha and The Bear. Sejak kemunculan di salah satu televisi swasta di Indonesia, sosok Masha telah merebut banyak sekali hati dan perhatian masyarakat Indonesia. Tidak hanya anak kecil, orang-orang dewasa pun sangat suka dengan si Masha ini.

Tentu Anda semua kenal dengan si imut Masha kan? Film kartun animasi ini telah menyita perhatian pemirsa televisi Indonesia. Masha and the Bear (bahasa Rusia: Маша и Медведь) adalah sebuah serial animasi Rusia yang diproduksi oleh Animaccord Studios. Serial animasi ini menceritakan pertualangan seorang gadis kecil yang bernama Masha dan seekor Beruang yang merupakan temannnya. Serial ini diciptakan oleh Andrei Dobrunov, Oleg Kuzovkov dan Dmitry Loveiko.
Serial ini pertama kali tayang di Rossiya 1 ("Russia 1" pada saat itu) pada tanggal 7 Januari 2009.
KARAKTER  MASHA AND THE BEAR

1.    Masha

Masha merupakan karakter utama manusia yang ada di serial ini. Masha sering mengenakan kerudung berwarna merah jambu dan memiliki rambut berwarna pirang, bola mata berwarna hijau, dan senang bertingkah laku. Pengisi suara oleh Alina Kukushkina  dalam bahasa Rusia dan Elsie Fisher dalam bahasa Inggris. Keduanya sama-sama sosok anak kecil yang sangat berbakat.

2.    Beruang


Beruang dahulunya merupakan pemain sirkus yang hebat, memiliki banyak penghargaan, diploma, dan piala. Dia selalu menjaga semuanya agar tetap bersih dan mengkilap. Ketika pensiun dari sirkus, dia memilih menetap di sebuah hutan dengan rumah yang dibangunnya. Dia cinta damai, tenang, dan memiliki hobi memancing, juga memiliki beberapa sektor pertanian sendiri, seperti sarang lebah, kebun bunga, dan kebun sayuran. Dapat bermain gitar, trombon, dan piano, serta mengendarai sepeda dan motor ski.
Beruang tidak bisa berbicara bahasa manusia, tetapi dia mengerti dan dapat berkomunikasi dengan Masha. Pengisi suara oleh Boris Kutnevich.
Karakter Lainnya :
a)       Dipper, beruang betina yang menyukai Beruang dan tinggal di sebelah rumah Beruang.
b)       Kelinci teman Masha dan Beruang. Terkadang terlihat sedang berkebun dengan Beruang, dan sering mencuri wortel .

c)        Serigala, sering terlihat di sekitar mobil ambulan yang telah usang di atas bukit.

d)      Tupai, tinggal di atas pohon, membawa buah kesemek sebagai alat pertahanan diri jika ada yang menggangunya.
e)        Landak, sering berkeliaran di hutan, senang dengan jamur dan apel.


f)        Panda, sepupu Beruang, teman bermain Masha ketika sedang berkunjung.
g)       Beberapa hewan lain, seperti Kambing, Ayam, Anjing, dan Babi tinggal di halaman rumah Masha di pinggir rel kereta, selalu bersembunyi ketika Masha muncul.
h)      Harimau, teman lama Beruang ketika bermain di sirkus.
i)         Pinguin, anak angkat Beruang ketika masih telur, lalu dipulangkan dengan pesawat kecil ke Antartika.

j)         Sinterklas, sering datang saat Natal untuk membagikan hadiah ke binatang lain, termasuk Masha dan Beruang.
k)      Beruang Hitam Himalaya, saingan Beruang ketika merayu Dipper di pinggir danau.
l)         Lebah, memiliki sifat agresif, tinggal di sarang lebah di halaman Beruang mengitari pohon apel.
m)    Dasha, saudara kembar Masha, ia sangat berbeda karakternya dengan Masha, karena Dasha merupakan orang yang suka dengan kerapian.

n)      Kupu-kupu, hewan yang selalu ditangkap Masha menggunakan jaring.
o)       Ulat, hewan yang pernah ditangkap Masha menggunakan jaring.