Hai teman-teman .
ini update terbaru buat kamu, yang suka banget baca cerpen tentang cinta, kali ini saya akan mengisahkan cerita tentang cinta pertama,, yang berjudul "Andaikan Dia Tahu". Mari, langsung saja kita baca cerpennya, cekidot.... ^_^
Andaikan Dia Tahu
Kesiangan, ya kesiangan sudah menjadi rutinitasku
datang ke sekolah dan duduk di kelas X-2 dengan waktu yang relatif siang. Ya,
walau gak siang-siang amat sih. Waktu itu, aku lari-lari setengah mati,
keringatku bersatu dengan perasaan yang dag dig dug tak menentu. Satu hal yang
membuatku seperti itu, yaitu kesiangan.
Di koridor sekolah terdengar hentakan kakiku yang
berusaha menghambat waktu. Usahaku sia-sia saat aku tabrakan dengan seorang
laki-laki yang entah siapa dan dari mana dia berasal. Tapi yang pasti dia
datang dari arah yang berlawanan denganku. Aku tak tau pasti akan hal itu,
karena di sepanjang jalan, aku hanya melirik jam di tanganku.
Braaaaaak, suasana tabrakan itu memecahkan suasana koridor Sekolah yang hening.
Buku yang ku pegang pun berhamburan kemana-mana.
“aduh
kalau jalan hati-hati donk, pake mata!!” Hentakku kesal.
“Maaf
ya aku gak sengaja,” jawabnya lembut sambil membantu ku merapikan buku ku yang
berhamburan itu.
Aku tatap matanya dalam. Aku kaget,
ternyata lelaki yang bertabrakan dengan ku itu adalah senior ku namanya Reno.
Aku merasakan jantung ku yang berdegup sangat kencang. Aku malu telah berkata
yang tidak sopan padanya.
“kamu
gak papa kan? Aku minta maaf ya, udah nabrak kamu barusan,” kata Reno.
“I..iiya
gak papa kok, aku yang seharusnya minta maaf karena aku yang sudah menabrak
kakak, maaf ya kak,, aku pergi dulu, makasih sudah membantu ku merapikan buku
ku,” jawabku sambil berlalu pergi meninggalkannya.
***
Entah darimana perasaan ini muncul, apakah yang kurasakan
ini benar-benar cinta? Aku tak tahu, karena aku belum pernah merasakan cinta
sebelumnya. Namun, aku sangat sulit untuk melupakannya. Setiap malam, mataku
rasanya sangat sulit ku pejamkan, karena selalu ada bayangan-bayangan wajahnya
dalam ingatan ku.
Sungguh sangat aneh perasaan ini, mungkinkah aku
mencintainya? Tapi dia memanglah orang yang sangat baik, ramah dan juga tampan.
Mungkin banyak perempuan yang menyukainya. Setiap melihatnya hatiku selalu
berdegup dengan kencang dan dalam hatiku yang paling dalam, aku sangat ingin
berteman dan menjadi kekasihnya.
***
Di saat jam istirahat, aku bertemu lagi dengannya di kantin
sekolah. Aku sangat ingin menyapanya, tapi aku malu. Akhirnya aku putuskan
untuk tidak menyapanya. Saat aku ingin membayar makanan ku, aku mencari uang di
saku ku, dan ternyata aku lupa membawa uang ku. Aku bingung untuk meminjam uang
pada siapa karena tidak ada teman ku disitu. Tiba-tiba kak Reno datang dan
membayarkan makanan ku tadi.
“Ini
uangnya bu, sekalian uang makanan dia,” kata Reno kepada Ibu Kantin, lalu ia
ingin pergi meninggalanku.
“Kak
tunggu.. makasih ya udah bayarin makanan ku, besok pasti aku ganti kok kak,”
ucap ku.
“Gak
perlu Rena, aku ikhlas kok bayarin kamu, yah anggap saja aku mentraktirmu hari
ini,” jawabnya sambil berlalu pergi.
Aku sungguh tak menyangka, darimana
dia tahu namaku? Padahal aku tidak pernah berkenalan dengannya. Sungguh aku
sangat bahagia hari ini, ingin rasanya aku mengobrol lagi dengannya.
***
Hari demi hari tlah berlalu, semakin hari aku semakin dekat
dengan kak Reno, dalam benakku, aku merasa kak Reno juga memiliki perasaan yang
sama dengan ku. Karena dia selalu ada di saat aku membutuhkannya. Dia baik dan
selalu memanjakan aku. Suatu hari saat pulang sekolah, aku mengajak kak Reno
untuk ke taman, karena aku ingin mengatakan sesuatu padanya.
“kak,
aku boleh tanya sesuatu gak sama kakak?” tanyaku.
“Tanya
apa Ren, apapun yang kamu tanyakan pasti
kakak akan jawabnya kok”.
“Kenapa
kakak baik banget sama aku? dan selalu ada buat aku?”
“ehmm,
karena kamu juga baik sama kakak Ren, kamu lucu, manja dan manis, kakak senang
bisa mengobrol denganmu.”
“Selain
itu, gak ada lagi kak?”
“Ehmm,
selain itu kamu juga mirip banget dengan ade kakak yang sudah meninggal, kakak
sangat menyayanginya. Begitu kakak melihatmu, kakak merasa sedang bersama
adenya kakak,”
“Jadi
selama ini, kakak cuma anggap aku sebagai adenya kakak?”
“Iya
Ren, memangnya ada apa?”
“Kak,
aku sayang sama kakak. Sejak pertama kali aku ketemu sama kakak, aku udah mulai
menyukai kakak, baru kali ini kak aku bener-bener merasakan cinta sama
seseorang, apakah kakak gak punya perasaan sayang yang lebih buat aku?”
“Maaf
Ren, kakak hanya menganggap kamu sebagai ade, gak lebih”
Hatiku terasa sakit mendengar jawaban
dari kak Reno, setelah mendengar jawaban terakhirnya, aku langsung pergi
meninggalkannya. Aku berlari dan terus berlari, hingga tak terasa hujan pun
turun. Aku menangis menahan sakitnya hati ini.
***
Malam ini aku benar merasa tidak semangat, hatiku rasanya
hancur berkeping-keping. Baru pertama kali jatuh cinta, namun sudah begini
jadinya. Meskipun begitu, aku tidak akan pernah membenci kak Reno. Karena
dialah satu-satunya cowok yang sudah membuat hari-hariku penuh warna dan
mengerti akan arti cinta yang sesungguhnya
Aku sangat bersyukur bisa mengenalnya, meskipun berakhir
dengan kesedihan namun dialah cinta pertamaku yang akan selalu ku kenang.
Andaikan saja dia tahu betapa besar cinta ku untuknya...
*** TAMAT ***
Oke makasih teman-teman yang udah mau mampir di blog saya,, heehe. semoga cerpen ini bisa menjadikan inspirasi buat kalian.
See you ... :)
Braaaaaak, suasana tabrakan itu memecahkan suasana koridor Sekolah yang hening. Buku yang ku pegang pun berhamburan kemana-mana.
1 komentar:
Endingnya :(
Posting Komentar